Sulitnya Menulis Entri Baru

Mungkin judul postingan diatas agak mengganggu anda ketika membaca ini. Ya, memang kalau dipikir saya baru saja menyapa anda untuk kembali menulis ke dalam blog ini. Terakhir postingan yang saya update sekitar beberapa bulan silam. Ya, beberapa bulan yang lalu maksudnya. Kalau anda ketahui, kegiatan di Akademi Militer ini begitu padat dan penuh dinamika tinggi (setidaknya itu bahasa kami). Hampir tidak ada waktu untuk memikirkan sesuatu untuk sempat menulis. Padahal banyak hal yang bisa saya share. Namun menurut saya tidak semua hal yang ada di Akmil ini bisa dibagi ke semua orang. Hal-hal yang tidak perlu saya singkirkan jauh-jauh, sebaliknya untuk hal-hal yang membangun akan saya bahas disini.

Sejak saya naik ke tingkat 4, saya bersama rekan seletting mendapatkan tugas baru. Yes, that's alright! TA ngalias TUGAS AKHIR. Sebuah tugas yang akan menghabiskan tenaga dan fikiran anda. Ini ibarat tugas yang sangat berat diemban. Lebih berat daripada tugas Cooper dalam mencari planet baru di Interstellar, lebih rumit daripada tanjakan Salam Kanci, lebih terjal daripada Bukit di Kaloran, lebih sulit daripada HR 15. (Hehehe)... Karena coba anda bayangkan, kami seperti tentara yang memiliki separuh perawakan mahasiswa. Disamping meneguk kerasnya ilmu taktik tempur, kami juga harus menjadi seorang mahasiswa yang profesional di prodi kami. Banyak yang mengatakan kalau Taruna itu sebenarnya tidak butuh TA. Akan tetapi menurut saya kalau tidak ada TA, kapan lagi kita bisa menunjukkan kelebihan kita dengan mahasiswa diluar sana. Mahasiswa saja sudah "pusing pala barbie" kalau berhadapan dengan TA, apalagi Taruna. Tapi perlu anda ketahui, segala macam ilmu di lembah Tidar ini dilahap dan dicerna oleh Taruna. Kami sebagai Taruna sudah terbiasa dengan pendadakan, terbiasa dengan hal-hal yang kritis bahkan sangat rumit. Bukannya menarik benang merah sebagai pembanding antara Taruna dan Mahasiswa. Cuma saya hanya ingin menyimpulkan begitulah bunyi kebanggaan kami. "Separuh Tentara Separuh Mahasiswa, itulah kami TARUNA". (Sekian dari OT-an berdarah saya)

Oke, kembali lagi ke masalah TA. Untuk TA yang saya angkat saat ini adalah tentang konflik keamanan di Indonesia. Lebih spesifik lagi, konflik yang saya bahas tentang konflik TNI-Polri di Makassar, Sulawesi Selatan. Mengapa saya ingin mengangkat tema ini? Apakah karena Makassar adalah daerah asal saya? (Ya, bisa dibilang begitu) Apakah karena saya terlibat? (Oh tidak, saya kan masih pendidikan) Apakah karena situasi yang pelik tersebut membuat saya bergairah untuk membahasnya? (lho, pertanyaan macam apa ini?) Ya, karena saya memang tertarik membahasnya, demikian.

Belakangan ini di Indonesia khususnya daerah saya di Makassar, sering terjadi kasus bentrokan antara aparat TNI dan Polri. Terakhir yang terjadi baru-baru ini yaitu kasus pengeroyokan anggota Sabhara Makassar yang ditengarai dilakukan oleh anggota TNI. Begitu pula dengan anggota TNI yang menjadi korban penusukan di lapangan Syech Yusuf, diduga dilakukan oleh anggota Polri. Tragis memang, karena kedua lembaga pertahanan dan keamanan kita terus berkonflik. Sudah banyak usaha yang dilakukan oleh pimpinan kita untuk menjadikan kedua lembaga kebanggaan kita ini solid. Sebagai contoh di Akmil ini, untuk pendidikan tingkat 1 Capratar saat ini sudah digabung antara Taruna TNI dan Polri. Sehingga ke depannya diharapkan kedua lembaga ini saling kompak dan mendukung satu sama lain.

Untuk ujung dari TA ini belum saya selesaikan sehingga saya belum bisa menarik kesimpulan yang jelas, namun yang ingin saya sampaikan dalam postingan kali ini yaitu sebuah harapan yang sangat kita dambakan semua. "Semoga Indonesia (khususnya Makassar) bebas dari konflik TNI-Polri".

Baik itulah akhir dari postingan kali ini. Semoga OT-an saya bermanfaat bagi anda para pembaca sekalian, sekian. Wassalam.

2 komentar :

  1. Postingannya keren ka:) semoga saja sukses di tingkat 4 dan Tugas Akhirnya💪 FIGHTING💪💪💪💪💪

    BalasHapus
  2. Ass.. Nice brotha ichal.. Sumangakki'!!!! 👏😁🙌🙌

    BalasHapus