Segway, Sebuah Kendaraan Masa Depan


Segway

Segway, tahukah anda Segway itu apa? Menurut wikipedia, Segway adalah kendaraan personal listrik beroda 2 yang mampu menyeimbangkan sendiri (anda artikanlah sendiri). Tapi menurut saya, Segway adalah kendaraan roda 2 yang bertenaga listrik, dirancang untuk perseorangan serta ramah lingkungan (mungkin begitulah).

Tahukah anda bahwa kendaraan ini sudah ada sejak 12 tahun silam? (Kira-kira itu waktu jaman saya masih SD gan) Saya juga pernah nge-liat kendaraan ini di TV, tapi maklumlah waktu itu belum tahu namanya apa jadi begonya dibawa sampai sekarang. hehe...

Setelah sekian lama terpuruk dalam kebodohan, ane baru tau kalo namanya adalah Segway. Konon penciptanya adalah Dean Kamen. Beliau yang pertama kali memperkenalkan Segway ke publik pada 3 Desember 2001 silam di Bryant Park dalam acara Good Morning America.

Kendaraan ini katanya mudah dioperasikan. Kita tinggal naik, jongkok dan buang hajat (eh sori, itu namanya jambangan). Ehem, maksudnya kita naik, berdiri diatas pad lalu menstabilkan tubuh. Kemudian memegang stang kemudi, lalu sedikit mencondongkan badan kedepan. Wuusss!! Kendaraan ini pun menggelinding seketika. Begitu pula untuk mundur. Sementara untuk berbelok, kita tinggal memiringkan stang ke kiri atau ke kanan, dengan sendirinya Segway akan berbelok. Sangat simple bukan?

Kendaraan ini mampu berputar 360 derajat sesuai dengan arah yang kita kehendaki. Usut punya usut, kemampuan Segway untuk berdiri sendiri itu dikarenakan adanya teknologi canggih bernama gyroscopic sensors yang merupakan sensor keseimbangan. Sehingga tanpa ditopang apapun, Segway mampu berdiri dengan sendirinya.

Dari kecepatan, Segway mampu melaju hingga 20 km/jam diatas permukaan datar. Dari fleksibilitas, Segway tidak membutuhkan ruang parkir yang besar. Cukup lahan 1 meter saja Segway sudah bisa diparkir.

Selain fleksibel, Segway juga irit dan ramah lingkungan. Sebab kendaraan roda dua ini hanya menggunakan baterai 100 volt untuk membuatnya tetap beroperasi. Jadi Segway tak menghasilkan asap dan polusi udara. Benar-benar cocok untuk daerah perkotaan. Apalagi di Indonesia, kendaraan ini sangat cocok untuk mengatasi kemacetan.

Jackie Chan berpose dengan Segway

Di China, kendaraan ini digunakan sebagai moda transportasi bagi para pemandu wisata dalam melakukan kegiatan touring, pameran atau semacamnya. Harga Segway di negeri tirai bambu itu dibandrol sekitar 63 ribu Yuan atau sekitar 100 juta rupiah.

Segway juga digunakan oleh Paspamres di Istana Kepresidenan

Di Indonesia sendiri, Segway baru hadir secara resmi pada pertengahan bulan Desember 2011 lalu. Sebenarnya Segway punya banyak varian, namun di Indonesia hanya dipasarkan 2 varian saja, yakni x2 dan i2. Harganya pun mencapai sekitar 90 - 120 jutaan (nelan ludah). Namun walau dinilai lebih murah daripada pangsa pasar di China, kehadiran Segway masih terbilang sedikit di Indonesia. Itu dikarenakan harganya yang masih dinilai terlalu mahal bagi masyarakat kelas menengah.

Namun perusahaan pengembang Segway meyakini bahwa kendaraan ini suatu saat nanti akan booming dan laris di pasaran layaknya hp BlackBerry. Mereka juga berupaya untuk merayu produsen Segway di Amerika supaya harga Segway di Indonesia bisa relatif lebih murah dan terjangkau.

Jadi bagi anda yang mau memiliki Segway namun belum punya uang, bersabarlah... kita tunggu tanggal mainnya. hehe... Saya juga mau kok :P (Insya Allah, kalo punya duit). 


Dean Kamen sang "Konseptor" Segway

6 komentar :

Posting Komentar

Menelusuri Kehebatan Senapan G36 Bundeswehr

G36 Bundeswehr
Selamat siang, kali ini saya ingin membahas tentang sebuah senapan gahar asal negeri kanselir Jerman. Ya, senapan ini bernama G36 Bundeswehr. Sesuai namanya, senapan ini dulunya hanya diperuntukkan bagi Tentara "Bundeswehr" Jerman. Namun seiring pergantian zaman, senapan ini sudah bisa dibeli dan diadopsi oleh negara lain. Awalnya saya ngeliat profil tentang senapan ini di sebuah majalah Militer, kemudian saya tergelitik untuk mencoba membahasnya juga di blog ini. Oleh sebab itu, silahkan anda membaca dengan khidmat. ehem, here we go!

Jadi, Heckler & Koch G36 itu merupakan senapan serbu yang dirancang pada tahun 1990-an oleh perusahaan senjata Jerman Heckler & Koch. Senapan ini adalah senapan utama Angkatan Bersenjata Jerman, dan varian-variannya juga digunakan oleh satuan kepolisian dan militer lainnya.

Sejarah
Heckler & Koch merancang G36 pada tahun 1990, ketika itu Bundeswehr meminta HK untuk membuat senapan baru untuk menggantikan senapan yang sudah dipakai sejak tahun 1950-an, senapan tempur 7.62 × 51 mm G3. Sebelumnya dua rancangan HK sempat ditolak pada tahun 1980-an, yaitu senapan revolusioner G11 dan senapan konvensional G41.


Untuk senapan baru mereka HK50 (Proyek 50), HK mengikuti fitur-fitur yang terdapat pada sejumlah desain sebelumnya, dan juga membuat beberapa inovasi baru, berdasarkan pengalaman perancangan senjata-senjata sebelumnya, antara lain HK36, VP70, dan G11. Sistem penembaknya mirip AR-18 ArmaLite, yang menggunakan operasi gas piston pendek, dan bolt berputar Johnson/Stoner.

seorang personil Bundeswehr sedang mengaplikasikan senapan G36 
Senapan G36 telah menjadi senjata utama bagi Bundeswehr sejak tahun 1995 dan telah digunakan juga oleh Angkatan Darat Spanyol sejak tahun 1999. Pada akhir tahun 1990-an, sejumlah kecil G36 dibeli oleh Angkatan Darat Inggris untuk pengetesan sebagai pengganti L85A2, namun keputusannya belum ditentukan.

G36 juga dipakai oleh sejumlah satuan kepolisian di Eropa, antara lain, Unit Reaksi Bersenjata Kepolisian Inggris, RAID dan GIGN Perancis, Bundespolizei (Polisi Federal Jerman), Garda Republik Nasional Portugis, kepolisian Belanda, dan unit anti-teroris kepolisian Polandia serta di Malaysia oleh Grup Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia dan Pasukan Gerak Khas Anti-teror Kepolisian Kerajaan Malaysia.
Indonesia sendiri telah membeli beberapa pucuk senapan ini untuk digunakan oleh Satuan Khusus TNI seperti Kopassus dan Denjaka.
Hal ini ditujukan guna menunjang pelaksanaan tugas TNI dalam menanggulangi aksi teror dan ancaman negara. Baik di dalam maupun di luar negeri.
Usut punya usut, Indonesia telah membeli senjata ini lebih dari 100 pucuk disamping pengadaan senapan SIG-550 buatan Swiss. Spesifikasi, model dan kapasitasnya yang handal dalam memuntahkan peluru menjadi ukuran bagi Indonesia ketika melirik senjata ini.
 G36 dibuat dengan tiga varian utama, yaitu G36, G36K (kurz: pendek), dan G36
(compact/commando). Varian keempat adalah senapan SL8 yang dirancang khusus untuk pasar senjata sipil Amerika Serikat. Walaupun mekanisme SL8 hampir serupa dengan G36, SL8 dibuat tidak memiliki kemampuan menembak full-otomatis.

Lubang magazennya juga dirancang agar tidak bisa menerima magazen kapasitas besar 30-butir. Gagangnya diganti dengan gagang popor berlubang, dan bidikan teleskop reflexnya diganti dengan bidikan besi biasa.

Varian kelima adalah senapan mesin ringan LMG36 (Light Machine Gun), yaitu G36 standar dengan laras yang lebih berat, bipod, dan magazen drum 100-butir.

Spesifikasi
Produksi : Heckler & Koch, Jerman
Negara Pengguna : Jerman, Meksiko, Portugal, Spanyol, Indonesia, Malaysia, Singapura
Jenis Kaliber : 5.56 × 45 mm NATO (mampu memuntahkan 750 butir peluru/menit
Magazen : Magazen Box 30-butir, ag 100-butir
Bidikan reflex 3x (1,5x pada versi ekspor)

Itulah sekilas profil tentang sebuah senapan futuristik asal negeri kanselir. Dimana power dan kualitasnya sudah tidak diragukan lagi di mata publik. Terbukti sudah banyak negara yang mengadopsinya sebagai senapan utama, baik dari jajaran militer maupun kepolisian. Namun secanggih-canggihnya sebuah senapan, akan tiba masanya untuk lengser dan tergantikan oleh senapan yang lebih canggih dan modern. Akhir kata, sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar