Sukhoi Su-47 Berkut, Mimpi Buruk Pentagon

Sukhoi Su-47 Berkut

Sukhoi Su-47 Berkut (bahasa Rusia: Су-47 Беркут - Elang Emas) (Kode NATO: Firkin), juga dirancang sebagai S-32 dan S-37 (jangan dibingungkan dengan pesawat kanard delta bermesin tunggal yang diselesaikan oleh Sukhoi pada awal dasawarsa 1990-an di bawah rancangan Sukhoi Su-37) selama pengembangan awal, merupakan pesawat tempur supersonik yang dikembangkan oleh Sukhoi. Fitur pembeda pesawat ini adalah sayap penyapu depan, serupa dengan LL-3 milik Tsybin yang memberikan pesawat ini kelincahan yang menakjubkan. Dan pada saat produksi jenis ini tidak diujudkan, satu-satunya pesawat yang diproduksi digunakan sebagai purwarupa peraga teknologi untuk sejumlah teknologi canggih yang kemudian digunakan di dalam pesawat tempur generasi 4.5 Sukhoi Su-35 dan purwarupa pesawat tempur terkini Rusia generasi ke-5 Sukhoi PAK FA.

Pengembangan
Mulanya dikenali sebagai S-37, Sukhoi merancang-ulang pesawat percobaan canggihnya sebagai Su-47 pada tahun 2002. Secara resmi dijuluki Berkut (Elang Emas), Su-47 mulanya dibuat sebagai pesawat uji coba utama Russia untuk bahan-bahan komposit dan sistem kendali fly-by-wire yang mutakhir.
TsAGI telah lama menyadari keunggulan sayap penyapu depan, dengan penelitian yang menyertakan pengembangan Tsibin LL dan pengkajian Junkers Ju 287 yang berhasil ditangkap pada dasawarsa 1940-an. Sayap penyapu depan menghasilkan koefisien angkat maksimum yang lebih besar, momen lentur yang lebih kecil, dan delayed stall jika dibandingkan dengan bentuk sayap yang lebih tradisional. Ketika serangan bersudut besar dilakukan, ujung-ujung sayap yang tidak tergerai memungkinkan pesawat menahan kemudi guling. Sebaliknya, sapuan ke depan secara geometris menghasilkan sudut datang sayap bagian luar yang lebih besar ketika sayap menekuk di bawah muatan. Hasilnya adalah daya angkat menjadi lebih besar, daya muat lebih massif, sudut datang lebih besar, dan seterusnya. Sayap akan cenderung mengalami kegagalan secara struktural pada laju rendah dibandingkan sayap lurus atau sayap buritan. Kelemahan sayap penyapu depan ini diatasi dengan menjadikannya memuntir ke arah bawah karena mereka (sayap lurus dan sayap buritan) menekuk ke atas. Bagian ini terbuat dari bahan komposit seperti pada S-37, tetapi dapat juga diganti oleh bahan konvensional.
Projek ini diluncurkan pada 1983 sebagai pesanan dari Angkatan Udara Uni Soviet. Tetapi ketika Uni Soviet bubar, pendanaan menjadi terhenti dan pengembangan pesawat ini hanya berlanjut dengan swadana Sukhoi. Seperti saingan setaranya asal Amerika Serikat, Grumman X-29, Su-47 pada dasarnya merupakan peraga teknologi untuk pesawat tempur Rusia masa depan. Tetapi, Sukhoi kini berupaya memasarkan Su-47 kepada militer Rusia dan konsumen luar negeri sebagai wujud dari hak aslinya.



model pesawat Sukhoi Su-47 Berkut


Su-47 memiliki ukuran yang sama dengan pesawat tempur Sukhoi sebelumnya, seperti Su-35. Untuk mengurangi biaya pengembangan, Su-47 meminjam badan pesawat bagian depan, ekor tegak, dan persneling pendaratan Sukhoi Su-27. Meskipun demikian, pesawat ini menyertakan fitur pengenal radar yang diturunkan dayanya (termasuk bahan pencerap radar), lekukan senjata bagian dalam, dan ruang diatur lebih ke samping untuk radar yang lebih canggih. Meskipun secara konseptual seluruhnya serupa dengan pesawat penelitian Grumman X-29 asal Amerika Serikat dari dasawarsa 1980-an, Su-47 berukuran dua kali lipatnya dan lebih mendekati pesawat tempur sebenarnya dibandingkan dengan rancangan Amerika Serikat.
Untuk mengatasi masalah pemuntiran sayap, Su-47 menggunakan bahan komposit yang disesuaikan secara saksama untuk menahan pemuntiran sambil mengizinkan sayap menekuk untuk memperbaiki perilaku aerodinamik. Karena bentang sayapnya relatif lebar, Su-47 diperlengkapi dengan sayap yang dapat melipat untuk menyesuaikan diri dengan hanggar dalam Rusia.
Seperti pendahulunya, Su-37, Su-47 memiliki tampilan tripel-tandem, dengan kanard di depan sayap dan ekor pesawat. Menariknya, Su-47 memiliki dua tiang-ekor yang panjangnya tidak sama di luar moncong pembuangan. Tiang yang lebih pendek, di sisi kiri, menjadi tempat bagi radar yang mengarah ke belakang, sedangkan tiang yang lebih panjang menjadi tempat bagi parasut rem.
Su-47 memiliki kelincahan yang sangat baik pada laju yang lebih kecil daripada laju suara, memungkinkan pesawat ini mengubah-ubah sudut sergapnya dan juga lintasan terbangnya secara cepat sambil mempertahankan kemampuan bermanuvernya pada penerbangan supersonik. Su-47 memiliki laju tertinggi pada Mach 1,6 di ketinggian dan juga berkemampuan 9g.


Su-47 Berkut mampu melaju dengan kecepatan Mach 1,6 (Super Sonic)


Karakteristik Umum

Kru Pesawat: 1 orang
Panjang: 22.6 m
Lebar sayap: 15.16 m to 16.7 m
Tinggi: 6.3 m
Luas sayap: 61.87 m²
Bobot kosong: 16,375 kg
Bobot terisi: 25,000 kg
Bobot maksimum lepas landas: 35,000 kg
Mesin: 2× Lyulka AL-37FU(planned) Flying prototypes used 2 Aviadvigatel D-30F6 afterburning, thrust-vectoring (in PFU modification) turbofans with digital control
Dorongan kering: 83.4 kN masing-masing
Dorongan dengan pembakar lanjut: 142.2 kN masing-masing
Thrust vectoring: ±20° at 30° per second in pitch and yaw
Kinerja
Laju maksimum: Mach 1.6 (Achieved in test flights [1]) (1,717 km/h, 1,066 mph), projected 2710 km/h
* At sea level: Mach 1.14 (1,400 km/h, 870 mph[2])
Laju jelajah: projected 1,800 km/h on dry thrust, 2650 km/h on full thrust
Jarak jangkau: 3,300 km
Batas tertinggi servis: 18,000 m
Laju panjat: 233 m/s
Beban sayap: 360 kg/m²
Dorongan/berat: 1.16 (loaded) / 1.77 (empty)
Persenjataan
Number of hardpoints: 14: 2 wingtip, 6-8 under wing, 6-4 conformal under fuselage
Guns: 1 × 30 mm GSh-30-1 cannon with 150 rounds
Missiles: 14 hardpoints (2 wingtip, 6-8 underwing, 4-6 conformal under the fuselage)
Air-to-air: R-77, R-77PD, R-73, K-74
Air-to-surface: X-29T, X-29L, X-59M, X-31P, X-31A, KAB-500, KAB-1500



"Sukhoi Su-47 Berkut menerkam langit"

10 komentar :

  1. keren bener.tapi mungkin masih tetap kalah sama F-22 atau F-35

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe... iya sih, emang dari segi desain masih menang F-22 & F-35. Tapi kalo dari ukuran akselerasi, Su-47 juga bisa diadu. :)

      Hapus
  2. sayapnya kok aneh gitu ya gan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ane juga gak tau gan kok bisa gitu ya? hehehe..
      tapi menurut info yang ane terima gan, memang pada waktu mendesain pesawat ini, Rusia ingin menciptakan sebuah pesawat yang unggul dari rivalnya, Amerika dalam segi kualitas, desain, dan spesifikasi yang tidak biasa. Dan mungkin hasilnya memang tidak biasa :)

      Hapus
  3. SU-47 Beda kelas dan design dengan F-22 dan F-35. Klo F-22 atau F-35 saingannya dan model designnya sekelas dengan PAK FA T-50.

    BalasHapus
    Balasan
    1. F22 vs su 30
      F 35 vs su 35
      Biar pesawat amerika menang dengan sistem pengecoh radar atau siluman. Tapi kelemahannya ada di sensor panas yang di hasilkan oleh mesin. Sedang kecepatan su 27,30,35 dan pesawat buatan suchoi lainnya lebih dari 2 mach atau 2x kecepatan suara

      Hapus
    2. Sukhoi kalah mah direal battle , F22/F35 jelas unggul , tapi klo f35 dogfight dengan su35 masih menang su35

      Hapus
  4. Dari segi adopsi teknologi F-22 dan F-35 mungkin lebih unggul, tapi kalu dari segi kelincahan manuver, kecepatan dan spesifikasi mesin sepertinya SU-47 masih bisa mengimbangi kecanggihan F-22 dan F-35.

    BalasHapus
  5. Product sukhoi selalu membuat ketar ketir pentagon.. sukho lebih unggul di kelasnya

    BalasHapus