Menelusuri Kehebatan Senapan G36 Bundeswehr
Faisal Hasbullah
Selamat siang, kali ini saya ingin membahas tentang sebuah senapan gahar asal negeri kanselir Jerman. Ya, senapan ini bernama G36 Bundeswehr. Sesuai namanya, senapan ini dulunya hanya diperuntukkan bagi Tentara "Bundeswehr" Jerman. Namun seiring pergantian zaman, senapan ini sudah bisa dibeli dan diadopsi oleh negara lain. Awalnya saya ngeliat profil tentang senapan ini di sebuah majalah Militer, kemudian saya tergelitik untuk mencoba membahasnya juga di blog ini. Oleh sebab itu, silahkan anda membaca dengan khidmat. ehem, here we go!
Jadi, Heckler & Koch G36 itu merupakan senapan serbu yang dirancang pada tahun 1990-an oleh perusahaan senjata Jerman Heckler & Koch. Senapan ini adalah senapan utama Angkatan Bersenjata Jerman, dan varian-variannya juga digunakan oleh satuan kepolisian dan militer lainnya.
Sejarah
Heckler & Koch merancang G36 pada tahun 1990, ketika itu Bundeswehr meminta HK untuk membuat senapan baru untuk menggantikan senapan yang sudah dipakai sejak tahun 1950-an, senapan tempur 7.62 × 51 mm G3. Sebelumnya dua rancangan HK sempat ditolak pada tahun 1980-an, yaitu senapan revolusioner G11 dan senapan konvensional G41.
Untuk senapan baru mereka HK50 (Proyek 50), HK mengikuti fitur-fitur yang terdapat pada sejumlah desain sebelumnya, dan juga membuat beberapa inovasi baru, berdasarkan pengalaman perancangan senjata-senjata sebelumnya, antara lain HK36, VP70, dan G11. Sistem penembaknya mirip AR-18 ArmaLite, yang menggunakan operasi gas piston pendek, dan bolt berputar Johnson/Stoner.
seorang personil Bundeswehr sedang mengaplikasikan senapan G36 |
Senapan G36 telah menjadi senjata utama bagi Bundeswehr sejak tahun 1995 dan telah digunakan juga oleh Angkatan Darat Spanyol sejak tahun 1999. Pada akhir tahun 1990-an, sejumlah kecil G36 dibeli oleh Angkatan Darat Inggris untuk pengetesan sebagai pengganti L85A2, namun keputusannya belum ditentukan.
G36 juga dipakai oleh sejumlah satuan kepolisian di Eropa, antara lain, Unit Reaksi Bersenjata Kepolisian Inggris, RAID dan GIGN Perancis, Bundespolizei (Polisi Federal Jerman), Garda Republik Nasional Portugis, kepolisian Belanda, dan unit anti-teroris kepolisian Polandia serta di Malaysia oleh Grup Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia dan Pasukan Gerak Khas Anti-teror Kepolisian Kerajaan Malaysia.
Indonesia sendiri telah membeli beberapa pucuk senapan ini untuk digunakan oleh Satuan Khusus TNI seperti Kopassus dan Denjaka.
Hal ini ditujukan guna menunjang pelaksanaan tugas TNI dalam menanggulangi aksi teror dan ancaman negara. Baik di dalam maupun di luar negeri.
Usut punya usut, Indonesia telah membeli senjata ini lebih dari 100 pucuk disamping pengadaan senapan SIG-550 buatan Swiss. Spesifikasi, model dan kapasitasnya yang handal dalam memuntahkan peluru menjadi ukuran bagi Indonesia ketika melirik senjata ini.
G36 dibuat dengan tiga varian utama, yaitu G36, G36K (kurz: pendek), dan G36
Lubang magazennya juga dirancang agar tidak bisa menerima magazen kapasitas besar 30-butir. Gagangnya diganti dengan gagang popor berlubang, dan bidikan teleskop reflexnya diganti dengan bidikan besi biasa.
Varian kelima adalah senapan mesin ringan LMG36 (Light Machine Gun), yaitu G36 standar dengan laras yang lebih berat, bipod, dan magazen drum 100-butir.
Produksi : Heckler & Koch, Jerman
Negara Pengguna : Jerman, Meksiko, Portugal, Spanyol, Indonesia, Malaysia, Singapura
Jenis Kaliber : 5.56 × 45 mm NATO (mampu memuntahkan 750 butir peluru/menit
Magazen : Magazen Box 30-butir, ag 100-butir
Bidikan reflex 3x (1,5x pada versi ekspor)
Itulah sekilas profil tentang sebuah senapan futuristik asal negeri kanselir. Dimana power dan kualitasnya sudah tidak diragukan lagi di mata publik. Terbukti sudah banyak negara yang mengadopsinya sebagai senapan utama, baik dari jajaran militer maupun kepolisian. Namun secanggih-canggihnya sebuah senapan, akan tiba masanya untuk lengser dan tergantikan oleh senapan yang lebih canggih dan modern. Akhir kata, sekian dan terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar